50 hijabers wanita london demo, efek heboh video wanita suruh lepas jilbab di mc-donalds


London - Video yang baru-baru ini viral di Twitter memperlihatkan seorang pria meminta hijabers melepas jilbabnya jika ingin masuk restoran cepat saji McDonald's. Kasus ini kemudian menjadi buah bibir masyarakat.

Tak terima dengan diskriminasi yang dialami oleh seorang mahasiswi berhijab, muslimah lainnya merasa empati. Sekitar 50 hijabers pun berkumpul di depan McDonald's tempat terjadinya diskriminasi pada Sabtu (2/12/2017). Sementara insiden hijabers yang diminta lepas jilbab oleh petugas keamanan di restoran tersebut terjadi pada Kamis malam (29/12/2017).

Puluhan hijabers yang mengenakan pashmina warna-warni berkumpul tepat depan McDonald's di Seven Sisters Road, London Utara, Inggris. Aksi protes ini merupakan bentuk solidaritas sebagai sesama wanita berhijab yang diatur oleh komunitas Stand Up To Racism di Inggris.

Salah seorang hijabers yang ikut demo mengatakan kalau mereka ingin menegakkan keadilan. Hijab merupakan bagian dari kehidupan mereka sehari-hari dan insiden itu memperlihatkan ketidakadilan.

"Ini wajah kita setiap hari. Mereka mengatakan kita teroris di negara ini padahal mereka yang mungkin menjadi teroris bbuat kita. Aku seorang pekerja dan aku bekerja keras tapi mereka seperti tidak ingin melihat kita di jalan menggunakan jilbab yang menjadi identitas kita. Sekarang mereka juga tidak mengizinkan kita membeli makanan," ujar Nafisa kepada Socialist Worker.

Hijabers lain yang bekerja sebagai anggota dewan tenaga kerja di area Holloway, Rakhia Ismail, mengaku juga terkejut saat menonton video yang viral itu. Terlihat di mana petugas keamanan menghadang hijabers dan meminta mahasiswi 19 tahun yang merekam insiden itu lepas jilbab.

"Aku sangat terkejut saat melihat video itu. Jika tidak ada video mungkin orang berpikir hanya keluhan biasa. Jika mereka tidak menginginkan jilbab kami sebaiknya kami tidak memberikan uang kami kepada mereka," kata Rakhia.

Puluhan hijabers yang protes tidak hanya membawa diri tapi juga papan-papan bertuliskan 'Fight against Islamophobia, Defend civil liberties, Oppose Prevent'. Mereka menuntut McDonald's agar kejadian diskriminasi itu tidak terjadi lagi.

Setelah video menjadi viral, pihak McDonald's pun meminta maaf atas kejadian tersebut.

"McDonald's tidak memiliki kebijakan yang membatasi orang mengenakan jilbab atau pakaian religius lainnya ketika makan di restoran kami. Kita menyambut pelanggan dari semua agama dan ingin meminta maaf kepada pelanggan di video itu karena situasi ini harusnya tak terjadi. Kami akan menangani masalah ini dengan sangat serius dan melibatkan petugas yang terlibat," terang pihak McDonald's London.

Sumber : detik.com

About lida

My Name Is Nur Kholidah, Ibu dari dua putra. Profesiku sebagai Teacher, aku menyukai Kecantikan, Kesehatan n Fashion. Di sela-sela kesibukanku sebagai pendidik aku mencoba berbagi info dan Tips berdasarkan pengalaman diri sendiri maupun teman-temanku yang aku tuangkan dalam Blog ini. semoga blog ini bermanfaat. Trims
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :

Posting Komentar


Silahkan Isi Komentar untuk bertanya atau sekedar comen tapi yang positif Loo.